Artikel Terbaru

ads here

blogrdotcom : Indonesia Kembali di kejutkan Letusan Gunung Merapi

advertise here
Indonesia Kembali di kejutkan Letusan Gunung Merapi. Hari ini, Jumat (11/5/2018) jam 07.45 pagi, gunung merapi kembali meletus dengan mengeluarkan asap Sulvatara berwarna hitam pekat yang membumbung cukup tinggi dari kawasan puncak gunung dan juga melontarkan abu vulkanik, pasir dan material piroklatik disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah. Berita inipun langsung menjadi viral.

Warga Yogyakarta, khususnya di dekat kawasan Gunung Merapi, kaget dengan suara gemuruh pagi ini. Semua warga mendengar suara gemuruh yang berasal dari Gunung Merapi. Sebelumnya, warga setempat mendengar suara gemuruh selama beberapa saat yang bersumber dari gunung tersebut.

Hingga saat ini, warga setempat sudah tenang, namun perangkat desa telah mengingatkan mereka untuk tetap waspada, seperti dengan menyiapkan masker guna mengantisipasi hujan abu.


Letusan Freatik Memicu Hujan Abu

"Letusan berlangsung tiba-tiba. Jenis letusan adalah letusan freatik yang terjadi akibat dorongan tekanan uap air yang terjadi akibat kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi," kata Sutopo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Dia memastikan, jenis letusan ini tidak berbahaya dan dapat terjadi kapan saja pada gunung api aktif. Biasanya letusan hanya berlangsung sesaat. Gunung Merapi sebelumnya pernah terjadi letusan freatik.

"Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (level I) dengan radius berbahaya adalah 3 kilometer dari puncak kawah. PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik," tambahnya.

"Masyarakat diimbau tetap tenang. Belum ada laporan korban jiwa. BPBD dan aparat masih melakukan pemantauan. BPBD Sleman telah menginstruksikan masyarakat yang tinggal dalam radius 5 km seperti daerah Kinahrejo sudah diinstruksikan untuk evakuasi ke bawah di barak pengungsi. Masyarakat merespons dengan evakuasi mandiri ke tempat yang aman," jelas Sutopo melalu pesan singkat.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta membenarkan adanya letusan freatik gunung merapi yang kini menjadi trending topik lagi. Akibatnya terdapat kepulan asap tinggi di Puncak Gunung Merapi disertai hujan abu tipis di Yogyakarta.

Masyarakat tidak perlu panik dengan informasi yang beredar di media soaial. Saat ini, beberapa jajaran instansi terkait masih mengkalkulasi dan mengkaji peristiwa tersebut. Tidak perlu panik.Nanti akan diinformasikan secara kelembagaan," kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY, Wahyu Pristiawan.

Meski demikian, menurut dia, Tim TRC BPBD saat ini telah melakukan evakuasi warga yang ada di lereng Gunung Merapi ke Pos Pengungsian yang ada di tiga titik yakni di Cangkringan, Glagaharjo, dan Umbulharjo, Sleman.

"Upaya evakuasi ini bukan berarti bahwa kondisi di kawasan merapi genting. Upaya itu adalah reaksi biasa sesuai mitigasi bencana yang selama ini dibangun," katanya lagi.


Bandara Adisutjipto Yogyakarta Kembali dibuka

Sementara itu, Bandara Adisutjipto Yogyakarta kembali beroperasi normal. Sebelumnya, bandara internasional itu sempat ditutup karena terdampak debu vulkanik hasil letusan Gunung Merapi.

"Penutupan selama 58 menit dari Pukul 10.42 hingga pukul 11.40 WIB," jelas Manajer Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait dalam keterangan tertulis, Jumat (11/5/2018).

Yohanes melanjutkan, AirNav Indonesia bersama seluruh stakeholder terkait akan terus memonitor perkembangan status Gunung Merapi dan dampaknya terhadap penerbangan dan kesehatan penumpangnya.


120 Orang Pendaki Gunung Merapi

Menurut informasi yang didapat, tercatat ada lebih kurang 120 orang yang melakukan pendakian saat Gunung Merapi meletus. Sebanyak 50 orang dikabarkan berada di puncak Gunung Merapi.

BPBD mengimbau agar para pendaki Gunung Merapi mengikuti rekomendasi dan tidak memaksakan diri mendekati puncak kawah.

"Berdasarkan laporan sementara terdapat sekitar 120 orang yang mendaki dan mendekati Pasar Bubrah. Kondisinya semua selamat," jelas Sutopo.


Sumber :
Kompas Cyber Media, Liputan6.com, pikiran-rakyat.com

2 komentar

avatar

Sukses gan info ini lamayan jdi bikin waspada

Website ||

http://goldengamat.biz || http://obatasamlambung.store/ ||

Pos ||

http://bit.ly/2Irvu0h || http://bit.ly/2It97aA || http://bit.ly/2I6mrm3 ||

avatar

@Golden Gamat Mitoha
betul saudaraku golden, kita harus lebih waspada. Karena alam tidak bisa diprediksi.

Terima kasih deh mau mampir ke blogrdotcom

Tolong berikan KOMENTAR yang berhubungan dengan Artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan yang tidak baik akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh SPAM FILTER.

Terima Kasih atas Kerjasamanya,

blogrdotcom

Click to comment